PENGARUH PENCUCIAN BATU BARA TERHADAP KUALITAS BATU BARA DI PT. SUCOFINDO CABANG TARAKAN

EFFECT OF COAL WASHING ON COAL QUALITY AT PT SUCOFINDO TARAKAN BRANCH

Authors

  • St. Aisyah Politeknik Negeri Ujung Pandang
  • Wahyu Budi Utomo Politeknik Negeri Ujung Pandang
  • Mahyati Politeknik Negeri Ujung Pandang
  • Nurfadillah Politeknik Negeri Ujung Pandang

DOI:

https://doi.org/10.59638/ajocest.v1i01.804

Keywords:

Batu Bara, Kadar Abu, Kadar Sulfur, Kualitas, Pencucian

Abstract

Salah satu parameter yang menunjukkan rendahnya kualitas batu bara yaitu adanya kandungan sulfur dan abu. Semakin tinggi kadar sulfur dan abu pada batu bara semakin rendah kualitas batu bara tersebut. Pencucian batu bara di PT. Sucofindo cabang Tarakan bertujuan untuk melihat pengaruh penurunan kadar sulfur dan abu batu bara setelah pencucian serta kenaikan kualitas batu bara dengan indikasi nilai kalor menggunakan basis standar dari American Standar Testing Material (ASTM). Pada penelitian ini pencucian dilakukan menggunakan akuades dengan 2 variasi, yaitu suhu dan waktu pemanasan. Penurunan kadar sulfur pada variasi suhu yaitu maksimum 80℃ sebesar 34% sedangkan pada abu suhu maksimum 60℃ sebesar 55% sedangkan penurunan kadar sulfur pada variasi waktu di suhu 90℃ yaitu maksimum 120 menit sebesar 37% sedangkan pada abu waktu maksimum 150 menit sebesar 58% serta meningkatkan nilai kalor sebesar 0.3%. Hasil karakterisasi untuk sulfur sebelum pencucian yaitu 1,51% dan setelah pencucian selama 120 menit pada variasi suhu rata-rata sebesar 1,1%  dan variasi waktu di suhu 90 sebesar 1%. Kadar abu sebelum pencuian sebesar 10,76%, setelah pencucian selama 120 menit pada variasi suhu sebesar 5,45% dan variasi waktu di suhu 90 sebesar 5,11%. Adapun nilai kalor sebelum dan sesudah pencucian yaitu 6410 cal/g dan 6430 cal/g.

References

Alfredo, T. (2021). Pembuatan Prototipe Alat Pencucian Batubara Dengan Metode Flotasi. Jurnal Bina Tambang, 6(2).

Amin, M., Birawidha, D. C., Isnugroho, K., Muttaqqi, M. Al, & Prilitasari, N. M. (2019). Desulfurisasi Batubara Menggunakan Ekstrak Belimbing. Jurnal Presipitasi, 16(2), 1–9.

ASTM D3174. (2012). StandardTest Method for Ash in The Analysis Sample of Coal and Coke from Coal (Pp. 1–6).

ASTM D4239. (2014). StandardTest Method for Sulfur in The Analysis Sample of Coal and Coke Using High Temperature Tube Furnace Combustuin (Pp. 1–3).

ASTM D240. (2019). Standard Test Method for Heat of Combustion of Liquid Hydrocarbon Fuels by Bomb Calorimeter (Pp.1-10).

Brotowati, S., Sofia, I., & Saleh, M. (2018). Proses Upgrading Batubara Kualitas Rendah Asal Sulawesi Selatan Menggunakan Larutan Kimia dan Proses Pemanasan. Prosiding Seminar Hasil Penelitian, 22–29.

Ismail, S. (1995). Batubara Indonesia: Potensi dan Harapan. Palembang : Penerbit Universitas Sriwijaya.

Meyers, A. R. (1998). Coal Handbook. Trw Energy System Groups Redendo Beach. California.

Sukandarrumidi. (1995). Batubara dan Gambut. Cetakan Pertama, Gajah Mada Unyversity Press, Yogyakarta.

Sukandarrumidi. (2009). Batubara dan Pemanfaatannya. Yogyakarta Gadjah Mada University Press.

Widodo, S., Sufriadin, & Suhendar, E. (2019). NaOH dan HCl sebagai Leaching Agent. Jurnal Geomine, 7(1), 67–79.

Downloads

Published

2024-01-11